-->

Perjuangan Masuk Universitas Gadjah Mada

Jalan lurus tak berkelok yang tak mudah kau pahami.

collection of photograph harafi mulki

Kelas 12, ya itulah dimulainya perjuangan aku. Seorang pemuda yang tak begitu paham dengan universitas atau yang berhubungan dengan perguruan tinggi dan kedinasan, yang kutahu hanyalah ada jalur masuk perguruan tinggi negri bernama SNMPTN.Pertemuan ku dengan bimbel membuat ku semakin paham bagaimana untuk masuk ke perguruan tinggi negri melalui berbagai jalur.

SNMPTN, SBMPTN, dan UMPTN. Bermula dari niat ku menjajaki perguruan tinggi negri hingga mempunyai cita cita menjadikan diri ini sebagai seorang yang berguna untuk nusa, bangsa dan negara. Paranoid bertaburan di dalam pikiran ku, bagaimana nantinya kalau diri ku gagal? Apakah masih bisa bertahan harapan itu. Atau pupus?

Pengumuman SBMPTN 2017. Yap, diriku berhasil masuk. Tetapi, benar saja diriku gagal dan diriku paham betul bagaimana keadaan ku waktu itu. Dengan berat hati aku harus mundur karena keadaan orang tua yang tak mampu membiayai perkuliahan. Dan diriku harus tes kembali di SBMPTN 2018.

Menyerah? Tidak, malahan semakin ambisius untuk meraih mimpi di tahun depan. 6 bulan kulalui dengan berbagai macam kejadian. Dari stress, depresi, dan tertekan itulah kata yang cocok untuk ku selama menjalani pembelajaran yang tak menentu.

Masuk kembali dalam bimbel yang sama di awal masuk tahun baru, dengan semangat dan tekad yang baru untuk meraih kembali impian itu. Kali ini universitas yang ku incar bukan universitas biasa. Yaitu universitas yang sangat di incar dan diminati seantero indonesia, yaitu Universitas Gadjah Mada.

Bagaimana tidak? Sering kali memegang predikat universitas terbaik dalam perguruan tinggi negri indonesia. Banyak yang meremehkan ku. Bagaimana bisa orang seperti ku menjadi mahasiswa diperguruan tinggi negri tersebut.

Aku terdiam, apa benar apa yang mereka pikirkan? Dalam hati dan fikiran ini merenung. Membahas gundah gulana yang mereka perbincangkan. Sudah lah aku yang jalani semua ini fikirku. Aku kembali bersemangat ketika diriku melihat foto univ dan fakultas yang sudah ku cetak di kamarku.

Belajar belajar dan belajar. Itu lah yang ada dibenak ku, dlu aku yang sering bermain game harus dengan berat hati mengurangi hingga menghapus game tersebut. Evaluasi evaluasi dan evaluasi yang sering ku lakukan, untuk memantau sudah sampai sejauh mana kapasitas ku untuk memilih kampus idaman (UGM)

Try out, try out dan try out. Sudah sampaikah diri ini dalam menghadapi SBMPTN kembali? Dan memilih universitas terbaik se indonesia. Persiapan sudah matang, amunisi strategi sudah dipersiapkan. Kabar berita memberitahukan bahwa penilaian SBMPTN 2018 sudah berubah.

Panik? Ya, apa yang sudah dipersiapkan harus dirombak ulang selama sebulan. Pesimis? Tidak. Malah diri ku berfikir sistem ini menguntungkan untuk orang orang yang benar benar belajar, karena tidak adanya pengurangan nilai pada setiap soal.

Sehingga setiap calon mahasiswa tidak takut untuk menjawab setiap soal yang ada. H-1 SBMPTN. Tempat tes dengan rumahku amat jauh. Yang mengharuskan diri ku mencari penginapan. Karena diriku bersama teman yang sama dalam tempat tes, kami putuskan untuk menginap ditempat ibadah agar tidak memakan biaya.

Esoknya ujian berlangsung, apa yang sudah diri ku pelajari selama ini aku keluarkan semua ketika ujian. 2 sesi selesai, sekarang tinggal menunggu waktunya pengumuman. Dalam proses menunggu waktu nya pengumuman terdapat harap harap cemas dan selalu berdo'a serta bertawakal kepada yang maha kuasa atas apa yang sudah digariskan oleh-Nya.

Tanggal 3 juli 2018. Pengumuman SBMPTN. Tak ingin risau tetapi tak bisa di sembunyikan. Ingin bersikap biasa saja malahan menjadi linglung. Menunggu pukul 3 sore. Setelah pukul 3 sore ku masukkan nomor peserta SBMPTN dan tanggal lahir ku. Bergetar tangan ini untuk menekan tombol pengumuman. Tak lama kemudian menetes sedikit air mata haru yang tak ku fikirkan.

YA, AKU LOLOS UGM. Ini sebuah keajaiban, mimpi yang ku cita citakan dari dulu sekarang terwujud. Tak kan pernah ku sia siakan kesempatan ini. Selamat berjuang dalam perkuliahan.
Semoga kelak menjadi orator muda yang bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar.

Aku Gadjah Mada Muda. Aku bangga menjadi bagian dari Universitas Gadjah Mada

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter