-->

3 Perbedaan Asuransi Jiwa dan Asuransi kesehatan yang Perlu Dipahami

3 Perbedaan Asuransi Jiwa dan Asuransi kesehatan yang Perlu Dipahami




Sering kali kita masih salah dalam memahami asuransi yang kita miliki yaitu asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Masih saja kita menganggap keduanya memiliki fungsi yang sama atau bahkan menjadi kesatuan yang tak terpisahkan. Padahal keduanya memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Lantas apa saja perbedaan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan? 

Perbedaan antara asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. 

Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa adalah asuransi yang bertujuan menanggung biaya finansial apabila peserta/pihak yang diasuransikan atau dalam asuransi konvensional disebut sebagai nasabah meninggal dunia atau memiliki hidup lebih lama dari perjanjian polis yang telah disepakati bersama perusahaan asuransi. Besarnya uang santunan asuransi (tanggungan) yang diberikan pihak asuransi kepada ahli waris tergantung besarnya kontribusi (premi) yang dibayarkan peserta. Ahli waris adalah anggota keluarga atau orang lain yang ditunjuk oleh pihak yang diasuransikan. Asuransi jiwa akan melindungi ahli waris dengan memberikan uang tunai yang disebut dengan uang santunan asuransi kepada keluarga. Sementara itu asuransi kesehatan adalah sebuah produk asuransi yang memberikan manfaat jaminan keamanan secara finansial kepada pihak yang diasuransikan jika yang bersangkutan mengalami gangguan kesehatan baik berupa sakit maupun kecelakaan.

Asuransi Kesehatan

Berbeda dengan asuransi jiwa, dalam asuransi kesehatan manfaat jaminan yang didapatkan. Dalam paragraf ini akan dibahas beberapa manfaat atau jaminan asuransi kesehatan. Pertama manfaat rawat jalan, seperti konsultasi umum atau spesialis, resep obat, tindakan pencegahan, biaya dokter, biaya laboratorium, biaya obat-obatan, alat bantu yang disarankan dokter. Dalam hal ini perusahaan asuransi memberikan batas maksimum pemakaian dana tiap tahun kepada nasabah. Kedua manfaat rawat inap, seperti persalinan, ruang operasi, biaya rumah sakit, emergency service, dokter jaga, dan lain sebagainya. Manfaat tambahan lain biasanya masing-masing perusahaan asuransi memiliki kebijakan tersendiri dalam menentukan biaya sewa kamar per hari dan kelas kamar yang diberikan kepada peserta sesuai dengan biaya kontribusi (premi) yang telah disepakati dalam polis. Kesimpulannya, seseorang yang mau memiliki asuransi jiwa bertujuan melindungi keluarganya dari risiko kehilangan penghasilan. Sementara seseorang yang mau memiliki asuransi kesehatan bertujuan menghindari dirinya sendiri atau keluarga dari beban biaya perawatan yang mahal di rumah sakit saat tertimpa sakit. Demikian tadi perbedaan asuransi jiwa dan kesehatan. Setelah mengetahui perbedaan asuransi jiwa dan kesehatan, kita bisa memilih sesuai dengan jenis proteksi yang kita butuhkan saat ini.

Sistem penggantian (reimbursement)

Sistem penggantian (reimbursement), berbeda dengan sistem kartu, sistem reimbursement memiliki cara tesendiri dalam penggantian uang klaim yaitu peserta harus membayar terlebih dahulu biaya rawat jalan ataupun rawat inap, setelah itu bukti pembayaran yang didapat dari rumah sakit atau tempat berobat diserahkan kepada perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi akan mengecek validasinya terlebih dahulu, apabila data yang diberikan valid maka uang penggantian akan ditransfer ke rekening peserta oleh perusahaan asuransi. Pada dasarnya, manfaat asuransi adalah sebagai proteksi berupa uang asuransi (pertanggungan) yang dibayarkan pihak asuransi bila terjadi klaim atas risiko yang ditanggung sesuai dengan perjanjian. Dari sisi peserta, kondisi keuangan tetap stabil jika risiko yang tidak diinginkan menimpa diri atau keluarganya. Proteksi tersebut pun beragam sesuai dengan jenis asuransi yang dimiliki. Bisa berupa proteksi terhadap aset berupa rumah dan kendaraan atau bisa juga proteksi finansial kepada ahli waris jika nasabah meninggal dunia. Secara garis besar, perbedaan antara asuransi jiwa dan asuransi kesehatan terletak pada luas jaminan atau manfaat yang diberikan oleh kedua jenis asuransi tersebut.

Apa Saja yang Dijamin Asuransi?

Asuransi kesehatan akan menjamin biaya-biaya terkait dengan perawatan kesehatan, seperti biaya rumah sakit, dokter, obat, infus, dan biaya pembedahan yang disesuaikan dengan ketentuan di dalam polis. Bahkan beberapa produk asuransi kesehatan memberikan manfaat tambahan seperti manfaat rawat jalan, manfaat rawat inap, dan manfaat perawatan gigi serta kacamata. Perbedaan yang kedua antara asuransi jiwa dan asuransi kesehatan yaitu dari sisi klaim. Keduanya memiliki perbedaan yang perlu kita pahami. Berikut perbedaan di antara keduanya. Sudah kita ketahui bersama bahwa asuransi jiwa menanggung kerugian finansial apabila pemegang polis mengalami atau menghadapi kematian. Kerugian finansial dibayarkan kepada pihak yang diasuransikan itu sendiri jika mengalami peristiwa kecelakaan atau kepada ahli waris untuk mendapatkan uang santunan asuransi atas peristiwa tersebut. Namun, untuk mendapatkan uang santunan asuransi, pemegang polis atau ahli waris harus melaporkan dan mengajukan klaim tersebut. Berikut ini adalah tata cara pengajuan klaim asuransi jiwa. Meminta formulir klaim kepada customer service atau download di website perusahaan asuransi tersebut.

Manfaat Tambahan

Pada dasarnya, asuransi penyakit kritis merupakan bagian dari asuransi kesehatan keluarga. Namun yang membedakannya adalah asuransi penyakit kritis memberikan manfaat tambahan yang jauh lebih spesifik. Asuransi ini menanggung penyakit berbahaya yang membutuhkan biaya besar, berakibat fatal dan berujung pada risiko kematian. Mengapa asuransi penyakit kritis menjadi penting saat ini? Sadar atau tidak, risiko penyakit kritis atau dikenal dengan istilah degeneratif bisa mengintai siapa saja, termasuk kelompok usia produktif. Contohnya, penyakit penyempitan pembuluh darah atau kardiovaskular seperti jantung. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi penyakit jantung pada kelompok usia 25-34 tahun, mencapai 1,4%, sementara pada kelompok usia 35-44 tahun mencapai 3,7% per 1.000 penduduk. Lebih lanjut, masih menurut survei yang sama, setidaknya 15 dari 1000 orang atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit ini. Bayangkan, Itu baru satu penyakit. Masih ada penyakit degeneratif lain dengan angka pravelensi yang cukup tinggi, sebut saja stroke dan diabetes. Yang patut disadari mengenai risiko penyakit kritis adalah biaya kesehatan yang dihabiskan.

Terbaru Lebih lama

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter